Terkuak, Misteri Kapal Selam Berusia 145 Tahun

[​IMG]
Sekitar 14 tahun yang lalu seorang arkeolog dan penyelam, Jim Delgado, menemukan sesuatu yang luar biasa. Dia berada di sebuah kapal melewati Pulau San Telmo di Pearl Archipelago, Panama ketika ingat bahwa daerah itu merupakan wilayah tenggelamnya kapal selam Jepang era Perang Dunia II.

Info Berita - Penasaran dengan cerita dan sejarah di balik wilayah tersebut, Delgado memulai sebuah misi untuk menemukan kapal selam tersebut. Beruntung, dari kapalnya dia melihat sesuatu yang menjulang tinggi di pulau. Sebuah objek berkarat yang kemudian diseldiki oleh Delgado.

[​IMG]

Delgado berhasil menemukan kapal selam yang terdampar di wilayah yang disebutkan dalam cerita-cerita yang didengarnya. Namun, sesuatu yang dia tidak duga sama sekali ternyata kapal selam itu bukan punya Jepang. Bahkan bukan dari era Perang Dunia II. Kapal selam itu jauh lebih tua. Delgado, semakin tertarik untuk menyelidiki kapal selam misterius itu.

Kapal selam berkarat itu sebenarnya sudah diketahui keberadaannya oleh masyarakat setempat, tetapi semua mengira bahwa itu adalah sisa-sisa Perang Dunia II.

Butuh waktu dua tahun untuk mencari nama kapal selam itu. Seorang rekan membantu Delgado menemukan cetak biru tua di majalah tahun 1902 yang telah ditandatangani oleh Julius H. Kroehl, 1864. Majalah itu menyatakan bahwa ada kecelakaan di sekitar Pulau San Telmo yang hampir persis dengan apa yang Delgado ditemukan.

[​IMG]

Kemudian Delgado menemukan sebuah artikel New York Times tahun 1866 tentang suatu peristiwa yang terjadi di sungai New York. Menurut artikel, Julius Kroehl, yang merupakan orang keturunan Jerman-Amerika menemukan salah satu kapal selam pertama yang bisa sepenuhnya terendam dan di bawah permukaan air dan telah menguji kapalnya di sungai. Jika cerita ini benar, kapal selam yang ditemukan adalah Sub Marine Explorer milik Kroehl.

Tetapi jika kapal selam yang tenggelam itu adalah buatan Kroehl, lalu mengapa ia berada di Panama padahal diuji di sungai New York? Setelah penelitian lebih lanjut, Delgado menemukan bahwa uji pertama benar-benar berhasil. Kapal selam itu kemudian dibawa ke Panama yang akan digunakan untuk mengumpulkan mutiara. Selama bebeapa minggu kapal selam itu sukses memanen mutiara.

Pada tahun 1869 artikel lain di New York Times menyatakan bahwa salah satu misi memanen mutiara bahkan bisa menghasilkan hampir 10 ton tiram dan mutiara yang diperkirakan bernilai sekitar US$ 2.000 (jumlah yang sangat besar saat itu).

[​IMG]

Namun, semua orang yang ada di kapal selam kemudian mengalami demam dan penyakit dekompresi. Kapal ternyata berbahaya bagi kesehatan awak kapal. Setahun setelah kapal selam tiba di Panama, Kroehl meninggal karena penyakit dekompresi. Kapal selam itu kemudian dibawa ke pulau di mana ia terdampar sejak itu. Delgado menemukan hampir 130 tahun kemudian.

Sub Marine Explorer dibangun antara 1863 dan 1866 oleh Julius H. Kroehl dan Ariel Patterson dari Brooklyn, New York untuk Pacific Pearl Company. Kapal selam ini menggunakan tenaga tangan dan memiliki sistem interkoneksi dari ruang udara bertekanan tinggi atau kompartemen ke sebuah ruang kerja bertekanan untuk kru, dan tangki ballast air. Masalah dengan penyakit dekompresi dan overfishing dari tiram mutiara menyebabkan Sub Marine Explorer ditinggalkan di Panama pada tahun 1869.

Sub Marine Explorer memiliki ruang tekanan udara eksternal yang diisi dengan udara terkompresi pada tekanan hingga 200 pon per inci persegi oleh pompa uap yang dipasang pada kapal dukungan eksternal. Tangki ballast air tergenang untuk menenggelamkan kapal.

[​IMG]

Udara bertekanan kemudian dilepaskan ke kapal untuk membangun tekanan yang cukup sehingga akan ada kemungkinan untuk membuka dua pintu di bawah, sambil menjaga air keluar. Ini berarti bahwa tekanan udara di dalam kapal selam harus sama dengan tekanan air di kedalaman, menjadikan para kru berada pada tekanan tinggi, membuat mereka rentan terhadap penyakit dekompresi, yang tidak diketahui pada saat itu. Saat muncul ke permukaan tekanan udara lebih tinggi digunakan untuk mengosongkan tangki ballast air.

Sebuah laporan koran pada Agustus 1869 disebutkan ketika di Panama kapal selam beroprerasi selama 11 hari dengan kedalaman 103 kaki (31 m), menghabiskan empat jam setiap menyelam.


“semua orang turun kemudian demam; dan itu menjadikan tidak mungkin untuk terus bekerja dengan orang-orang yang sama untuk beberapa waktu lamanya maka diputuskan, setelah percobaan terbukti sukses, mesin diletakkan di sebuah teluk yang berdekatan …. ” tulis The New York Times pada 29 Agustus 1869.


Referensi: http://forum.viva.co.id/indeks/threads/terkuak-misteri-kapal-selam-berusia-145-tahun.1998357/
Previous
Next Post »

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i> ConversionConversion EmoticonEmoticon

loading...